Polsek Cibal lakukan Pemantauan Lokasi bencana di Desa Riung, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai
Tribratanewsmanggarai.com-
Cibal - Pada hari ini, Senin tanggal 11 Maret 2024, sekitar pukul 11.00 WITA, BRIPKA ALBERTUS RAHMAT, yang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, bersama dengan Aipda Ramli Budiman, Bhbinkamtibma Cibal, Bripka Kladius G.Hemu dari Banit Intel Sek Cibal, serta Serda Frids Kadiwano dan Kopda Muktar dari Babinsa Kecamatan Cibal, melakukan pemantauan tanah bergerak di Kampung Wotok, Desa Riung, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.
Peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan parah pada rumah salah satu warga Kampung Wotok, yaitu PAULINA DIUM, dan ada 10 rumah lainnya yang terancam rusak akibat pergeseran tanah sekitar 1 meter. Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pergeseran tanah tersebut memiliki panjang sekitar 70 meter, mengakibatkan kerusakan dan ancaman roboh pada beberapa rumah warga.
Pukul 13.00 WITA, Bupati Manggarai, HERIBERTUS G.L. NABIT. S.H., didampingi oleh Kapolres Manggarai AKBP. EDWIN SALEH, S.I.K, M.H, DANDIM 1612 Manggarai LETKOL INFANTRI DRIAN PRIYAMBODO S.E, Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Stevanus Tawar .S.sos, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai, Camat Cibal Fransiskus Pait, S.T, dan Kapolsek Cibal Ipda PAKSEDIS SOGEN, bersama rombongan tiba di Kampung Wotok, Desa Riung, Kecamatan Cibal untuk memantau langsung warga masyarakat yang terkena bencana alam tersebut.
Nama-nama masyarakat Kampung Wotok yang mengalami bencana alam antara lain adalah Ibu PAULINA DIUM, Bapak KRISTOFORUS C. SHUKUR, Bapak MAKSIMUS PONGGONG, Ibu TERES PICAK, Bapak BABRIEL TAMAK, Bapak BERNABAS JEMAHU, Bapak FRANSISKUS REMBONG, Bapak MAKSIMUS PALEN, Ibu YUSTINA EGOR, Ibu PAULINA AMUS, dan Ibu OSIFINA JERIA.
Kehadiran Bupati Manggarai, HERIBERTUS G.L. NABIT. S.H., memberikan bantuan berupa beras sebanyak tiga karung (50 kg) kepada perwakilan masyarakat yang terkena musibah akibat peristiwa bencana alam tersebut.
Petugas menghimbau masyarakat agar tetap waspada karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergeseran tanah susulan akibat intensitas curah hujan yang masih tinggi.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi yang melanda wilayah tersebut.(MBA)