Polres Manggarai Gelar Pengamanan dan Pengawalan Aksi Unjuk Rasa Damai Forum Aliansi Mahasiswa Peduli Poco Leok (FAMPPL)
Tribratanewsmanggarai.com-
Manggarai – Pada Kamis, 03 Oktober 2024, sekitar pukul 09.25 WITA, aksi unjuk rasa damai yang tergabung dalam Forum Aliansi Mahasiswa Peduli Poco Leok (FAMPPL) bergerak dari titik kumpul di Margasiswa PMKRI Cabang Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Massa berjumlah sekitar 40 orang, dipimpin oleh Koordinator Umum Marsianus Gampur dan Koordinator Lapangan Engelbertus K. Karson, menggunakan kendaraan roda empat dan dua, serta berjalan kaki menuju lokasi aksi.
Aksi yang dimulai di Makodim 1612 Manggarai ini diwarnai dengan orasi dan pembacaan pernyataan sikap oleh FAMPPL, yang mengutuk tindakan represif aparat terhadap masyarakat adat Poco Leok dan kriminalisasi masyarakat adat, serta menyerukan penegakan hak asasi manusia.
Audiensi di Makodim 1612 Manggarai Sekitar pukul 09.45 WITA, sepuluh perwakilan FAMPPL mengadakan audiensi dengan Dandim 1612 Manggarai. Dalam audiensi tersebut, Dandim menjelaskan bahwa proyek Geotermal adalah proyek strategis nasional yang telah disosialisasikan dan tidak ada masalah terkait penggantian lahan. Dandim juga menegaskan bahwa pihaknya selalu berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat.
Aksi di Kantor Bupati Manggarai Massa kemudian bergerak menuju Kantor Bupati Manggarai, tiba pada pukul 11.25 WITA. Di sini, mereka kembali menggelar orasi dan menyampaikan tuntutan. Sepuluh orang perwakilan FAMPPL melakukan audiensi dengan Sekda Kabupaten Manggarai, Drs. Jahang Fansi Aldus. Sekda berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada Plt. Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, yang sedang bertugas di Kupang.
Audiensi di Mapolres Manggarai. Aksi dilanjutkan ke Mapolres Manggarai, di mana audiensi dengan Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh, S.I.K, M.H., berlangsung di Ruang Kapolres.
Menanggapi penyampaian Masa aksi unjuk rasa Kopolres Manggarai menyampaikan bahwa Geotermal merupakan proyek strategi nasional, harusnya kita bersyukur proyek tersebut berada di Kabupaten Manggarai, saya ulangi lagi namanya proyek strategi Nasional minta ataupun tidak kami siap mengamankan, kita ketahui proyek tersebut ada yang kontra dan pro, terus siapa yang bisa jamin keamanannya, maka dari itu kami harus mengamankan lokasi tersebut, Kalau kita mau menegak hukum kami bisa laksanakan penegakan hukum dari awal pada proyek strategi nasional dimulai, namun kami tidak mau seperti itu dan kami lebih mengutamakan pendekatan-pendekatan humanis kepolisian sejak awal dan Masalah isu yang beredar terkait penangkapan terhadap salah satu wartawan di Poco Leok itu tidak benar, harus diklarifikasi bahasa tersebut, dimana fakta yang ada dilapangan petugas mengamankan yang bersangkutan, karena dirinya mengaku wartawan namun tidak dapat menunjukkan identitas diri dan surat tugas sehingga petugas mengamankan yang bersangkutan tersebut, namun kemudian yang bersangkutan dipulangkan. Selain itu Kapolres menekankan pentingnya mengikuti aturan dalam melakukan aksi dan mengingatkan bahwa proyek Geotermal merupakan proyek strategis nasional yang harus dijaga keamanannya. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap kritik dan saran dari mahasiswa.
Selama aksi berlangsung, personil Polres Manggarai dan Brimob Kompi 2 Yon B Pelopor dikerahkan untuk pengamanan dan pengawalan. Aksi berjalan dengan aman dan kondusif hingga selesai sekitar pukul 14.00 WITA. Walaupun, aksi tersebut tidak memiliki Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) karena tidak memenuhi syarat penyampaian 3x24 jam sebelumnya.Setelah aksi, para peserta membubarkan diri dan kembali ke titik kumpul di Margasiswa PMKRI Cabang Ruteng St. Agustinus.(MBA)