TRIBRATANEWSMANGGARAI.COM
- Sungguh malang, nasib Bapak Nobertus Jujur (39 tahun), dengan sangat terpaksa, keluarganya harus memasung kedua kaki, milik pria penderita gangguan saraf ini.
Nober, panggilan akrab sehari - hari, oleh warga Kampung Rehut, Desa Golo Munga Barat, kepada dirinya. Pria yang memiliki seorang istri (Martha Miha) dan juga mempunyai 4 orang anak ini, harus menjalani kehidupan dengan sangat sulit, lantaran beban pada belenggu balok kayu yang melingkar di kedua pergelangan kakinya.
Selama kurun waktu setahun ini, Nober, yang juga merupakan warga Kampung Rehut, Desa Golo Munga Barat, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, oleh keluarganya, ditempatkan di sebuah kamar kecil, didalam rumahnya, dengan kondisi kaki terpasung balok kayu.
Sering mengamuk dan mengancam, kedua bentuk perbuatan yang berisiko terhadap keselamatan diri maupun orang lain ini, menjadi alasan yang mendasar bagi keluarga, yang dengan terpaksa harus memasungnya.
Mendengar kisah hidup saudara Nober, tergerak rasa iba dan kepedulian dari petugas Bhabinkamtibmas Desa Nampar Tabang, Kesatuan Polres Manggarai - Polda NTT, BRIPKA Arsilinus Lentar, untuk melangkahkan kakinya, mengunjungi salah satu warga binaannya tersebut.
Petugas Bhabinkamtibmaspun, mengajak Bapak Zulfikar Fauzi dan kedua rekannya, yang merupakan tenaga medis di Puskesmas Weleng, untuk bersama - sama mengunjungi saudara Nobertus Jujur dikediamannya di Kampung Rehut.
Laju sepeda motor Bhabinkamtibmas, yang ditunggangi oleh Anggota Kepolisian berlengan kuning ini, menuju rumah Ibu Martha, Senin (18/02).
Untuk sampai di kediaman Ibu Martha Miha, Bhabinkamtibmas Desa Nampar Tabang, BRIPKA Arsilinus Lentar dan petugas medis dari Puskesmas Weleng ini, harus menempuh waktu, selama 30 menit.
Sesampai di rumah Ibu Martha, situasi dan keadaan saudara Nober beserta keluarga, begitu memprihatinkan. Ibu Martha Miha dan ke 4 orang anaknya, yang masing -masing berumur, 14 tahun, 11 tahun, 9 tahun dan 8 tahun ini, menyapa kedatangan petugas Bhabinkamtibmas beserta tenaga medis.
BRIPKA Arsilinus Lentar bersama 3 orang tenaga medis ini, langsung menjumpai saudara Nober. Walau keadaan sedikit mengharukan, namun para petugas berbangga, melihat kondisi fisik saudara Nober tampak sehat dan masih bisa berkomunikasi dengan normal.
Di kesempatan tersebut, BRIPKA Arsilinus Lentar memberi dukungan moral dengan menyemangati saudara Nober beserta keluarga, agar tetap semangat dan terus bersyukur dalam menjalani kehidupan.
"jalani semua ini dengan tabah dan ikhlas, jangan putus asa dan semoga cepat sembuh"ucapnya menambahkan.
Petugas medis dari Puskesmas Welengpun menyarankan, kepada keluarga, untuk menyampaikan hal ini, ke Dinas Kesehatan Manggarai Timur, agar saudara Nobertus, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
(tw25)
.