Kapospol Langke Rembong dan Bhabinkamtibmas Gelar Sosialisasi Cegah TPPO dan waspada Bencana

Kapospol Langke Rembong dan Bhabinkamtibmas Gelar Sosialisasi Cegah TPPO dan waspada Bencana

Tribratanewsmanggarai.com-

Langke Rembong, 07 Mei 2024 - Hari ini, Selasa tanggal 07 Mei 2024, di Kantor Kelurahan SATAR TACIK, berlangsung acara yang melibatkan Petugas Kepolisian dari Kapospol Langke Rembong, AIPDA Andrianus Edy Surya, dan Bripka Matheus Maju, Bhabinkamtibmas Langke Rembong, bersama dengan Lurah Satar Tacik, Bapak Dionisius Hambur. Turut hadir pula petugas dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai (BPS).

Acara ini merupakan bagian dari upaya BPS Manggarai dalam melakukan Pendataan Potensi Desa (PODES) di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai. Dalam pertemuan tersebut, BPS Manggarai memaparkan bahwa pada bulan Mei 2024, mereka akan melakukan pendataan potensi desa menggunakan kuesioner PODES2024-DESA. Selain itu, untuk mendapatkan data potensi di tingkat kecamatan, mereka akan menggunakan kuesioner PODES2024-KECAMATAN, dan di tingkat kabupaten dengan PODES2024-KAB.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data yang lebih relevan dengan menanyakan berbagai informasi penting seperti keterangan umum kabupaten, pertambangan, industri, perhubungan, politik, keamanan, kerawanan, serta antisipasi/mitigasi bencana alam.

Selain sosialisasi mengenai PODES, petugas kepolisian juga memberikan informasi penting kepada masyarakat. Bhabinkamtibmas menyampaikan beberapa himbauan, di antaranya:

  1. Sosialisasi tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di mana masyarakat diminta untuk segera memberitahukan kepada pihak kepolisian jika ada rekrutmen pekerjaan diluar daerah atau negara yang mencurigakan.
  2. Sosialisasi tentang bahaya gigitan Hewan Penular Rabies (HPR), yang menekankan kepada pemilik hewan peliharaan seperti anjing dan kucing untuk mengikat atau mengandangkan hewan peliharaan mereka.
  3. Sosialisasi tentang pencegahan bencana alam, terutama menjelang musim hujan. Masyarakat yang tinggal di daerah pinggir pantai, sungai, bukit, atau lereng gunung diminta untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan segera mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor, atau angin kencang.

Acara sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi desa mereka serta upaya pencegahan terhadap berbagai ancaman, baik dari segi kejahatan maupun bencana alam.(MBA)